Kamis, 20 Februari 2025

Warumas Melangkah Lagi

 

WARTAWAN LAWAS TAMPIL KEENAM KALI

Komunitas Warumas Baca Puisi Lagi

 

 

                        “Eksotika Jawa Timur” adalah kumpulan puisi yang memuat tulisan puisi                yang  mengangkat adanya potensi pariwisata di Jawa Timur, mulai panorama sampai kuliner. Indahnya kota-kota yang ada di Jatim, dan objek wisata yang banyak jumlahnya dari Ngawi hingga Banyu-wangi,  Para wartawan lawas  menulis puisi dengan perspektif jurnalistik. Tak salah puisinya dihasilkannya pun tampak unik. Ibarat membaca laporan jurnalistik berisi keindahan. dan                    diksi pilihannya jadi menarik enak dibaca.

               Komunitas Wartawan Usia Emas (Warumas) kembali tampil gelaran baca puisi, pada Jumat 8 November 2024 di Kafe Omah Lawas, Jalan Taman Putro Agung no. 6 Surabaya,  menandai peluncuran buku kumpulan  puisi yang keenam kalinya. Rumah lawas yang dijadikan kafe ini, milik Nunung Harso, ketua IWPI (Ikatan Wanita Pelukis Indonesia) yang dijadikan acara launching atau peluncuran buku “Eksotika Jawa Timur” memuat tulisan puisi para wartawan lawas itu. Mereka itu adalah Achmad Pamudito dan Karyanto (Koran Surya), Amang Mawardi (Jawa Anyar), Aming Aminoedhin (Koran Pelajar Bekal/Surabaya Post dan Majalah Media Jatim),          Arieyoko (Republika), Mujianto (Kirana), Satsetyo Wilutama (Panyebar Semangat), Toto Sonata (Suara Indonesia), Kris Maryono (RRI), Imung Mulyanto dan Rokimdakas (Surabaya Post), Ida Noersanty,  serta sederet nama lainnya.

           

                     Para wartawan lawas berpose di Kafe Omah Lawas Surabaya. (foto:aa)

  

                                                 Amang Mawardi. (dok:aa)

 

                                                    Imung Mulyanto (dok:aa)

 

 Aming Aminoedhin. (dok:aa)

                              

           Acara ini juga dihadiri tokoh wartawan lawas lainnya, seperti: Ali Salim. Yousri Nur Raja Agam, Hariono Santoso, pelawak HM Djadi Galajapo, Pungky Kusuma, seorang praktisi pariwisata dan perhotelan, dan perempuan penyair Denting Kemuning, serta banyak lagi.

               Diskusi sebelum baca puisi, tentang bahasan bagaimana kekayaan alam dan budaya Jawa Timur dapat terus diangkat ke kancah nasional, bahkan internasional; tampilah  Pungky Kusuma dan Nunung Harso sebagai pemantik dialog sore hari itu. Menurut mereka bahwa terbitan buku “Eksotika Jawa Timur” ini bukan hanya menjadi bukti dedikasi, dan semangat para wartawan lawas  untuk selalu  berkarya, namun juga bentuk kontribusi Warumas dalam mempromosikan pesona pariwisata Jawa Timur melalui keindahan berupa tulisan puisi ini. 

            Buku yang punya 150 halaman ini, memuat 65 karya puisi dari 12 anggota Warumas, dan 4 orang penyair tamu. Di antara penulis tamu ini terdapat nama Hariono Santoso, mantan Direktur Utama TVRI. Nunung |Harso yang ketua IWPI dan mantan anggota DPRD Suarabaya; lantas ada HM Djadi Galajapo, imam besar pelawak Indonesia; serta Riamah M Douliat.

            “Kami semua ini, memang sekumpulan wartawan lawas,  yang menolak pensiun dalam berkarya. Tidak lagi nmenulis berita, tetapi kini beralih  menulis puisi,” kata Kris Maryono, ketua Warumas, yang pada saat acara tersebut berhalangan hadir lantaran sakit. Sementara itu, di tempat terpisah Aming Aminoedhin, sempat diwawancarai oleh Puspita S. Candra dari Wartawan VOA (Voice of America), dan beritanya termuat di VOA Indonesia.

Komunitas Warumas telah melangkah lagi menulis puisi, kini tinggal berbenah dan bersiap langkah berikutnya, kumpulan puisi yang ketujuh. Kapan dan apa tema yang akan diangkat? Dari perbincangan tak formal kawan-kawan akan digarap pada Hari Pers Nasional nanti 2025. Semoga saja bisa terealisasi, dan sukses Kembali. Salam literasi.(aming aminoedhin). **

 


      Nunung Harso saat baca puisinya di launching buku Eksotika Jatim. (dok: aa))

 

 

                                             Toto Sonata baca puisi.  (dok: aa))


Catatan: 

Tulisan ini termuat di Majalah Cak Durasim -TBJT - No. 20 -Desember 2024.

 

 

Tidak ada komentar: