Rabu, 08 Oktober 2014

FESTIVAL DONGENG GURU PAUD/TK JATIM 2014


FESTIVAL DONGENG BUDI PEKERTI
GURU PAUD DAN TK SE –JATIM 2014

            Mengajar dan mendidik budi pekerti kepada para siswa memang tidak mudah, apa lagi zamannya sudah demikian pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan perkembangan dunia teknologi informasi, sungguh sangatlah pesatnya. Sehingga cukup mengkhawatirkan bagi siswa-siswa. Barangkali tidak salah, jika peljaran budi pekerti haruslah diajarkan sejak usia dini.
Salah satu upaya memberikan pendidikan budi pekerti kepada para siswa usia dini, adalah kegiatan mendongeng yang bermuatan pendidikan karakter budi pekerti.  Di samping ada pula musikalisasi guritan Jawa, frgamen budi pekerti, dan banyak lagi. Oleh sebab itu,  Bidang PNFI dan Nilai Budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur mengadakan Festival Mendongeng Bagi Guru Paud dan Taman Kanak-kanak se-Jawa Timur.
            Festival mendongeng ini digelarpentaskan di Aula Lantai II dan III, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Jalan Jagir Sidoresmo, Surabaya; pada tanggal 30 September 2014. Dalam festival ini, tidak hanya soal penyajian para guru mendongeng di atas panggung, akan tetapi juga dituntut bisa menulis naskah dongengnya.
             Dewan juri yang terdiri: FY Darmono Saputro, M.Sn, Aming Aminoedhin, dan Widodo Basuki, S.Sn. memutuskan juara 10 penulisan  naskah donngeng terbaik non-rangking, dari para guru PUD yaitu: Pesona Rara Kuning oleh Dwi Afiana (Paud Rejoso, Nganjuk), Pisang Kembar Membawa Sadar oleh Istirukah (Paud Anggrek Mantub, Lamongan), SMS Seorang Resi oleh Nurul Setiani (Paud KiddoZ, Kab. Mojokerto), Lebah Si Kaki Emas oleh Iyunnah Dhoh (Paud PGRI, Tuban), Tolong Aku Jek..... oleh Nunik Suryantini (Paud Joy, Kota Madiun), Singkong Slenthem oleh Ratna Mandrayanti (Paud Darul Falah, Trenggalek), Musang Celaka karena Rakus oleh Ivonne Carolyn Silviana (Paud TNH, Kota Majokerto), Kelinci dan Tikus Bersahabat oleh Suliyani (Paud Mutiara Bunda, Pejaten, Bondowoso),  Oh Si O oleh Siti Khotijah (Paud, Jember), dan Monyet Sang Pesulap oleh Ninik Hamidah (Paud Tazkiyah, Kota Malang).


            Sedangkan terpilih sepuluh penyaji dongeng terbaik para guru Paud adalah: Pisang Kembar Membawa Sadar didongengkan  Istirukah (Paud Anggrek Mantub, Lamongan), Penyesalan Cici didongengkan oleh Rita Cholifatul (Paud Mutiara Hari, Sidoarjo), Ulil Si Ulat Bulu Yang Gemuk oleh Elisa Novie Azizah (Paud Sri Asih, Ngawi),  Mimpi Yang Penuh Arti oleh Susana Rahayuningsih (Paud PKK, Taroka, Kabupaten Kediri), Tolong Aku Jek..... oleh Nunik Suryantini (Paud Joy, Kota Madiun) Si Pino Kura-Kura Yang Cerdik oleh Luluk Puji Pertiwi (Paud Aisyiah, Sambit Ponorogo),  Lala Si Bungsu oleh Rr. Desi Triana (Paud Ar-Rasyid, Pamekasan), Aku Suka Mandi oleh Fatimatul Habibah (Paud Darul Ulum, Karangpandan, Kab. Pasuruan), Kura-Kura Mencari Sahabat oleh Agus Setiyono (Paud Negeri Bahari, Surabaya), dan  Monyet Sang Pesulap oleh Ninik Hamidah (Paud Tazkiyah, Kota Malang).

             Secara keseluruhan mereka para guru Paud dan TK se-Jawa Timur, telah tampil secara all-out atau totalitas yang tinggi. Hanya saja, terkadang mereka terlalu semangat, sehingga vokalnya jadi tak terkontrol, dan hasilnya teriak-teriak tanpa muatan rasa. Sementara  yang lain malah lebih menempatkan kekuatan vokal dan ekspresi dalam mendongeng, ada juga yang menekankan kekuatan propety yang dibawanya.
         
 


 Sungguh, festival dongeng guru Paud dan TK  tahun 2014 kali ini, cukup melegakan panitia festival, Bidang PNFI dan Nilai Budaya, karena semua Kabupatem dan Kota se- Jatim mengirimkan peserta. Meski secara kualitas berceritan dan menulisnya, masih terasa kalah dengan tahun sebelumnya, 2013. (m. amir tohar).