Senin, 09 Januari 2012

BERITA-BERITA PENGHARGAAN SENI JATIM 2011

Pakde Karwo Beri Penghargaan
pada 10 Seniman Jatim

Jum'at, 06 Januari 2012 17:59:35 WIB
Reporter : Ribut Wijoto



Surabaya (beritajatim.com) - Wajah sebanyak 10 seniman Jawa Timur hari ini, Jumat (6/1/2012), tampak sumringah. Bagaimana tidak, mereka mendapatkan hadiah uang tunai dan piagam "Penghargaan 'Seniman Jatim' tahun 2011.

Tetapi di balik senyuman itu, para seniman ternyata menyimpan sesuatu. "Kami mendapat kepercayaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupa penghargaan, untuk itu, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Tetapi, dengan penghargaan ini, kami menjadi lebih dituntut untuk bisa menghasilkan karya terbaik. Itu tanggung jawab yang harus kami emban," ujar Zaenuri, sutradara Bengkel Muda Surabaya (BMS), peraih penghargaan untuk kategori Teater.

Harapan yang sama dilontarkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Menurutnya, seniman yang mendapat penghargaan harus lebih terpacu untuk memproduksi karya seni. "Kami harapkan, ke depan, bisa muncul lebih banyak karya berkualitas," katanya.

Walau menaruh harapan, Pakde Karwo (sapaan akrab Gubernur) mengaku bahwa seniman sudah memberikan kontribusi besar untuk Jawa Timur. "Kontribusi besar seniman terhadap Jawa Timur sudah tidak perlu diragukan lagi. Saya mewakili pemerintah, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya," katanya.

Sebelum memimpin upacara pemberian hadiah, Pakde Karwo meminta kepada seluruh seniman untuk membacakan surat Al Fatihah. "Jawa Timur baru saja kehilangan dua sahabat kita, anggota keluarga kita, mereka adalah Cak Supali seniman ludruk dari Mojokerto dan Lan Fang sastrawan dari Surabaya. Mari kita berdoa agar keduanya diterima di sisi-Nya," kata Gubernur.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Timur Ahmad Fauzi menyatakan bahwa kehadiran seorang seniman dalam tata pergaulan di masyarakat mempunyai arti khudus. "Ia mempunyai olahrasa dan olahpikir yang dijalankan secara beriringan, sehingga menghasilkan laku kreatif," katanya.

Karena posisi khusus itulah, seorang seniman berbeda dengan kebanyakan umumnya anggota masyarakat. Melalui karya-karyanya, seniman memberikan kontribusi bagi perkembangan kebudayaan. "Maka menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan apreasiasi, penghargaan yang selaras dengan pergaulan ide-ide kreatif," tandasnya.

Berikut 10 seniman yang meraih penghargaan:

1. Aming Aminoedhin (sastrawan) dari Mojokerto
2. Ahmad Zaenuri (seniman teater) dari Surabaya
3. Alm. Ogeng Heru Supono (perupa) dari Surabaya
4. Suparmo (seniman tradisi) dari Kabupaten Probolinggo
5. Basir Noerdian (seniman musik) dari Banyuwangi
6. Mohammad Sholikin (seniman film) dari Surabaya
7. Toeti Soedarti Soebiono (penggerak kesenian) dari Surabaya
8. Lenon Machali (aktivis kesenian teater) dari Gresik
9. Karni (seniman tradisi) dari Kota Probolinggo
10. Alm. Supakrah (seniman wayang topeng) dari Sumenep.

Selain kepada seniman, penghargaan juga diberikan kepada lembaga-lembaga yang dinilai telah berkontribusi besar bagi kesenian di Jawa Timur. Empat lembaga tersebut terdiri dari Majalah Jaya Baya, Majalah Panjebar Semangat, Aksera (Akademi Seni Rupa Surabaya), dan CCCL (Pusat Kebudayaan Perancis). [but]

10 Seniman Dapat Penghargaan dari
Gubernur Jatim Soekarwo

Sabtu, 7 Jan 2012 10:05 WIB

SURABAYA, RIMANEWS - Indonesia ini memiliki banyak seniman yang berbakat untuk mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari pemerintah. Karena, jasa seniman bagi negeri ini tidak sedikit nilainya. Atas dasar itulah, Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan penghargaan kepada 10 seniman Jatim sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi pemerintah terhadap perkembangan kesenian.
”Ini sebagai bentuk rasa terima kasih dan pemerintah wajib memberikan pengakuan atas keberadaan dan konsistensi seni di Jatim,” ujar pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut di Gedung Taman Budaya Cak Durasim, Jalan Genteng Kali, Surabaya, Jumat.
Tali asih diberikan kepada sepuluh seniman yang masing-masing memperoleh uang tunai Rp10 juta serta kepada empat lembaga yang dinilai berperan aktif membangkitkan seni di Jatim.
Sejumlah seniman yang mendapat penghargaan, yakni Aming Aminudin dari Mojokerto di kategori sastra, Suparno dari Probolinggo dalam seni tari, alm O.H Soepomo asal Sidoarjo di kategori seni rupa, Basir Noerdian asal Banyuwangi di seni musik, dan M Solikin asal Surabaya di seni film.
Selanjutnya, Ahmad Zainuri dari Surabaya di kategori seni teater, Lenon Makhali dari Gresik dan Toeti Soedarti Soebiono asal Surabaya di kategori seni berdedikasi, Karni Probolinggo di seni tradisi dan Supakrah asal Sumenep di seni tradisional.
Tidak hanya itu, beberapa lembaga, seperti Majalah Penyebar Semangat, Majalah Jayabaya, Aksera, dan Pusat Kebudayaan Perancis diapresiasi sebagai lembaga yang peduli dengan seni.
”Sebetulnya pengakuan dan penghargaan diberikan kepada seluruh seniman yang ada, tetapi hari ini giliran seniman dan empat lembaga peduli seni,” tukas Pakde Karwo.
Di hadapan para seniman, ia mengaku bersalah sekaligus menyampaikan permohonan maafnya. Ini karena pada 30 Desember 2011 dirinya berhalangan hadir karena bersamaan dengan agenda kedinasan lainnya.
”Sebenarnya saya sudah diminta oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada 30 Desember, tapi waktu itu saya mengukuhkan pelantikan pejabat yang tidak bisa ditunda karena besoknya sudah buka buku baru,” urainya.
Mantan Sekdaprov Jatim tersebut berharap seluruh seniman dan budayawan di Jatim mampu merestrukturisasi kebudayaan menjadi lebih maju dan berkembang. [mam/kps]



Gubernur Jatim Beri Penghargaan
kepada 10 Seniman



Surabaya (ANTARA News) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan penghargaan kepada 10 seniman Jatim sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi pemerintah terhadap perkembangan kesenian.
Tali asih diberikan kepada sepulun seniman yang masing-masing memperoleh uang tunai Rp10 juta serta kepada empat lembaga yang dinilai berperan aktif membangkitkan seni di Jatim.
Sejumlah seniman yang mendapat penghargaan yakni Aming Aminoedhin dari Mojokerto di kategori sastra, Suparno dari Probolinggo dalam seni tari, Alm. O.H Soepomo asal Sidoarjo di kategori seni rupa, Basir Noerdian asal Banyuwangi di seni musik dan M. Solikin asal Surabaya di seni film.
Selanjutnya, Ahmad Zainuri dari Surabaya di kategori seni teater, Lenon Makhali dari Gresik dan Toeti Soedarti Soebiono asal Surabaya di kategori seni berdedikasi, Karni Probolinggo di seni tradisi dan Supakrah asal Sumenep di seni tradisional.
Tidak hanya itu, beberapa lembaga seperti Majalah Penyebar Semangat, Majalah Jayabaya, Aksera, dan Pusat Kebudayaan Perancis diapresiasi sebagai lembaga yang peduli dengan seni.
“Sebetulnya pengakuan dan penghargaan diberikan kepada seluruh seniman yang ada, tetapi hari ini giliran seniman dan empat lembaga peduli seni,” tukas Pakde Karwo.
Di hadapan para seniman, ia mengaku bersalah sekaligus menyampaikan permohonan maafnya. Ini karena pada 30 Desember 2011, dirinya berhalangan hadir karena bersamaan dengan agenda kedinasan lainnya.
“Sebenarnya saya sudah diminta oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada 30 Desember, tapi waktu itu saya mengukuhkan pelantikan pejabat yang tidak bisa ditunda, karena besoknya sudah buka buku baru,” urainya.
Mantan Sekdaprov Jatim tersebut berharap seluruh seniman dan budayawan di Jatim mampu merestrukturisasi kebudayaan menjadi lebih maju dan berkembang.
(T.KR-MSW/D009)

catatan: diambil dari berbagai sumber di internet.