Rabu, 29 Oktober 2008

bulan oktober bulan bahasa

BULAN OKTOBER BULAN BAHASA
oleh: aming aminoedhin

Seperti kita ketahui bersama, bahwa pada bulan Oktober adalah bulannya para pemuda. Karena pada 28 Okotber 1928 yang lalu, para pemuda kita telah bersumpah: bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, danmenjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sejalan dengan bulan Oktober merupakan bulan yang selalu mengingatkan kita untuk berbahasa satu, bahasa Indonesia, dan sekaligus mengajak untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar, maka bulan Oktober juga punya sebutan, sebagai “Bulan Oktober Bulan Bahasa.”

Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dipergunakan oleh bangsa Indonesia, sebagai bahasa persatuan, bahasa Nasional, dan bahasa Negara.
Melalui bahasa Indonesia ini pulalah, kita (para suku bangsa yang begitu banyak di Indonesia), bisa saling berkomunikasi secara mudah. Bahkan melalui bahasa Indonesia ini pulalah, persatuan antarsuku bangsa di Indonesia bisa terjalin dengan indah. Bahasa Indonesia juga diajarkan ke semua siswa, di semua jenjang pendidikan di Indonesia, baik dari tingkat Sekolah Dasar, Menengah, hingga ke tingkat mahasiswa.
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang merupakan lingua-franca (bahasa pergaulan) di zaman pejajahan (1920-1945-an) di daratan semenanjung Malaka, Sumatra, dan Jawa. Untuk kemudian, dalam UUD 1945 tahun 1945 ditetapkan sebagai bahasa Nasional, dan bahasa Negara.

Perkembangan Bahasa Indonesia
Sebagai warga negara Indonesia, tentulah kita semua akan menghargai dan menjunjung tinggi bahasa persatuan kita, Bahasa Indonesia. Karena bahasa ini, juga ditetapkan sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara.
Akan tetapi pada masa sekarang ini, di era reformasi, banyak warga negara Indonesia, sudah tidak begitu peduli dengan bahasanya sendiri, bahasa Indonesia. Di mana letak ketidakpeduliannya?
Secara gampang dan gamblang kita bisa menyebut, anak-anak muda sekarang lebih banyak berkata-kata (baca: bercakap-cakap) dengan bahasa ala Jakarta-an. Tanpa merasa bersalah, dan merasa lebih mentereng berbicara.
Pada sisi lain, apabila kita memasuki wilayah kota Surabaya, dari Selatan ke Utara, kita akan menemukan nama-nama gedung dan plaza yang tidak mencerminkan kota di Indonesia. Lihat saja sejak: CITO (City of Tomorrow), Jatim Expo, Royal Plaza, Dramo Trade Centre, Hyatt Hotel, Tunjungan Plaza, BRI Tower, BG Junction, JW Marriot Hotel, Sheraton Hotel, Garden Hotel, Citraland, dan seabreg nama-nama yang semuanya menggunakan bahasa Inggris. Belum lagi ada nama-nama Kentucky Fried Chicken, Mc. Donald, Texas Fried Chicken, dan banyak lagi lainnya.
Padahal nama-nama itu terpampang dengan besar dan mencolok di depan mata kita, saat seseorang melewati jalan-jalan protokol itu.
Memasuki jalan-jalan protokol Surabaya, kita seakan tidak lagi masuk kota di Indonesia. Tapi, sepertinya kita berda di luar negeri, Singapore atau Kuala Lumpur.
Untuk melestarikan bahasa Indonesia dari kepunahan, maka karya sastra merupakan salah satu aspek yang bisa mempertahankan keabadian bahasa Indonesia. Karena sastra, ditulis dengan bahasa Indonesia.
Menyemarakkan acara tersebut, saya juga membacakan dua judul puisi "Surabaya Ajari Aku Tentang Benar" dan "Berjamaah di Plaza".
Bulan Oktober, konon disebut juga sebagai “Bulan Bahasa,” lantas bagaimana kita ikut memperingatinya? Menjaga dan melestarikannya, atau malah seperti orang-orang kaya yang membuat nama-nama gedung menjulang dengan bahasa Inggris itu? Terserah!
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimanakah kita (warga dan bangsa Indonesia, utamanya pihak Pemerintah) dalam menyikapi persoalan ini?
Sebuah tanya, yang barangkali kita bersama-sama berdiskusi! Mari!



Mojokerto, 28 Oktober 2008


Aming Aminoedhin
Penyair!


Catatan:
1. bahan ceramah dan disuksi memperingati "Hari Sumpah Pemuda" 28 Oktober 2008 di UNIPA Ngageldadi, Surabaya, kerjasama UNIPA dan PRO 2 FM 95,2 - Life Style & Entertainment.
2. Selain Aming Aminoedhin, ada dua pembicara lainnya dari dosen UNIPA, Pak Sunu dan Taufiq. Audiens yang hadir mahasiswa, guru, dan para dosen UNIPA Surabaya. Kegiatan ini kerja sama UNIPA dengan PRO 2 FM 95,2 RRI Surabaya, yang akan disiarkan tunda, pada Minggu, 2 November 2008 pukul 20.00.-21.00. WIB.

Tidak ada komentar: