Minggu, 18 Mei 2025

SURABAYA HARI INI 2025

 

SENIMAN KUMPUL
DI BALAI PEMUDA SURABAYA

 

             Lama tidak kumpul, seniman yang tergabung Forum Pegiat Kesenian Surabaya (FPKS)  yang diketuai Jil Panjagir Kalaran, kerja sama dengan Forum Budaya Surabaya (FBS), Seduluran Semanggi Suroboyo (3S), Dewan Kesenian Surabaya (DKS), serta  didukung penuh oleh Practica production dan SABAYA talent based school, menggelar acara bertajuk Surabaya Hari Ini, 13 Mei 2025. Acara digelar di pelataran luar Balai Pemuda Surabaya, sisi selatan, dan penonton bisa enjoy menikmati sajian tontonan.

            Tampilan pertama dibuka oleh Pusat Olah Seni Surabaya - POSS Ensemble pimpinan Heru Prasetyono dengan  membawakan dua komposisi yakni Canon in D dan Jembatan Merah.

Lalu ada  juga monolog oleh Meimura, seniman yang dikenal berkesenian dengan ludruknya. Meimura menutup tampilan dengan remo dan parikan “Surabaya kota pahlawan, ayo dijaga supaya  aman.


                                            Jil P Kalaran, ketua FPKS sedang sambutan. (foto: mat).

            Adapun sambutan Jil P. Kalaran, penggagas Forum Pegiat Kesenian Surabaya (FPKS), katanya, “Acara ini dimulai antar-seniman. FPKS ingin bekerjasama, bergandeng tangan melangkah bersama antar kelompok seni, komunitas dan individu. Melangkah bersama, jalan bersama, tanpa ada lagi sekat-sekat, tapi bersatu. Gerakan kesenian tidak bisa dilakukan sendirian, harus dilakukan bersama sama, dibangun bersama sama. Baru kita bisa bergerak bersama-sama. Acara ini rencananya akan digelar sebulan sekali di Balai Pemuda Surabaya. Diharapkan gerakan ini akan bisa membuat Festival Seni Surabaya kembali. yang telah lama mati.










            
Selain tampilan para penyair seperti: Tengsoe Tjahjono, Imung Mulyanto, Aming Aminoedhin, Widodo Basuki, Denting Kemuning, Autar Abdilah, R. Djoko Prakosa & Harwi, Deny Tri Aryanti, Hetty Palestina,  dan banyak lagi; ada juga orasi budaya oleh  Kuncarsono Prasetyo.

            Tampilan musik lainnya ada B. Jon, Pardi Artin, dan  Prof. Rubi Kastubi, menampilan lagunya Gombloh hingga penonton ikut bernyanyi bersama, lantas Arul Lamandau & Heru Dharma,  menyanyikan musik dan baca puisi “Jatuh Miskin”.

            Menutup acara tampil monolog Dody Yan Masfa menutup acara dengan mengenakan daster kuning dan membawa tas merah sederhana yang diselempangkan di pundak kanannya, Dody bergerak dari arah penonton  ke panggung dan berkeliling sekitar panggung, dan terus meneriakkan narasi berulang-uulang, “Orang-orang tidak pernah serius dengan kebaikan, tidak pernah sungguh-sungguh dengan kebenaran. Kita cuma main-main, memperolok jaman, memperburuknya dengan kemalasan dan kesombongan. Jangan menagis, jangan ketawa, Itu cuma kesadaran fakultas, kesadaran faktur, kesadaran faksimili, kesadaran fakyu.”

   


                Para seniman pengisi acara pada Surabaya Hari Ini, di selasar Balai Pemuda Surabaya     (mat).

             Secara tampilan malam itu cukup sukses dengan banyak penoton yang hadir ikut bersorak dan bergembira atas atas tontonan malam itu. Hanya sayangnya waktu terbatas hanya sam;pai pukul 22.00. WIB. padahal masih banyak kawan seniman yang akan ikut tampil malam itu. sayang-disayang!.(mat).