REFLEKSI 22 TAHUN BSMB
di Rumah Budaya Bagus Putu Parto Blitar
Selasa malam, 1 Oktober 2013, tepatnya hari Kesaktian Pancasila, komunitas Barisan Seniman Muda Blitar (BSMB) menggelar acara bertajuk “Refleksi 22 Tahun BSMB” di Rumah Budaya – Bagus Putu Parto – Desa Gecamatan Kanigoro - Kabupaten Blitar.
Bagus Putu Parto membuka acara (foto: aa)
Setelah acara dibuka oleh Bagus Putu Parto sebagai salah satu penggagasnya, kemudian tampillah komunitas macapatan Abdiningsun, bahkan menembangkan beberapa macapat gagrag anyar yang berisi protes sosial atas kehidupan sekarang ini. Lik Hir, yang merupakan tokoh dalam komunitas ini, di penghujung sajian macapat komunitasnya, mengajak para hadirin untuk menyanyikan lagu Garuda Pancasila secara bersama-sama. Maka larutlah hadirin untuk berdiri, dan ikut menyanyikan lagu tersebut.
Endang Kalimasada dan Andreas, baca puisi (foto: aa)
Didiet Hape, dari Surabaya (foto: aming amd)
Abdiningsun adalah komunitas para orang tua (kebanyakan pensiunan) yang tetap melestarikan sastra Jawa, dengan mengadakan pentas sastra macapatan di berbagai kegiatan kesenian di kota Blitar.
Tampilan berikutnya, Endang Kalimasada bersama Andreas Edison, membacakan salah satu puisi. Andreas menembangkan, Endang baca puisi. Sebuah perpaduan sajian yang cukup unik dan menarik. Selain itu, ada juga penyair BSMB, Jontor Siswanto, bersama rekannya membacakan puisi.
Sementara itu, penyair tamu yang hadir, dan ikut tampil baca puisi, antara lain: Didiet Hape, Nita Tjindarbumi, Ardi Susanti, R. Giryadi, dan Aming Aminoedhin. Tampil pula penggurit kondang, sekaligus wartawan majalah Jaya Baya, Widodo Basuki, asal Surabaya.
Ada juga acara melukis garis menandai 22 tahunnya Barisan Seniman Muda Blitar, Endang dan Bagus ikut menggoreskan lukisan di kanvas. Begitu pula tokoh-tokoh yang hadir malam itu, ikut menggoreskan warna di kanvas yang tersedia. Lengkap sudah acara dengan berbagai tampilan dan lukisan.
Bagus dan Endang Kalimasada, ikut menggoreskan warna (foto: aa)
Liek R. Giryadi, tak hanya baca puisi, ikut juga nyanyi! (foto: aa)
Dalam orasi awal acara, Bagus Putu Parto, mengatakan bahwa BSMB telah berusia 22 tahun. Mereka para anggotanya sudah banyak yang cukup kaya, tapi seharusnya kita tetap memerjuangkan rakyat yang miskin. Setidaknya, melalui pentas-pentas seni, kita haruslah suarakan tentang perlunya kebersamaan dalam membangun negara kita. Agar Indonesia bisa mempunyai masyarakat yang merasaakan adil dan makmur. Bahkan, mari kita kembali gelorakan semangat Bung Karno, tandas Bagus.
Dalam orasi awal acara, Bagus Putu Parto, mengatakan bahwa BSMB telah berusia 22 tahun. Mereka para anggotanya sudah banyak yang cukup kaya, tapi seharusnya kita tetap memerjuangkan rakyat yang miskin. Setidaknya, melalui pentas-pentas seni, kita haruslah suarakan tentang perlunya kebersamaan dalam membangun negara kita. Agar Indonesia bisa mempunyai masyarakat yang merasaakan adil dan makmur. Bahkan, mari kita kembali gelorakan semangat Bung Karno, tandas Bagus.
Widodo Basuki baca guritan. (foto: aa).
Ardi, Nita, Endang, dan Bu Dokter, nyanyi bersama. (foto: aa)
Selepas orasi dan baca puisi, acara dilanjutkan tampilan band dengan pemusiknya, yang hampir sama dengan komunitas Abdiningsun, didominasi orang tua. Mereka menyanyikan beberapa lagu Koes Plus, dan lagu lawas lainnya. Tampil juga penyanyi tamu: R. Giryadi dan Nita Tjindarbumi. Lantas para perempuan nyanyi bersama dengan riang gembira. Malam kian riang, kian senang!
Pentas diakhiri hingga tengah malam, dan dilanjutkan dengan dialog sastra hingga menjelang parak pagi. Sungguh acara kangen-kangenan tercipta. (mira aulia)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar