PEREMPUAN PENYAIR
BACA PUISI
DI BALAI PEMUDA,
SURABAYA
Akhir bulan Agustus, tepatnya hari
Jumat, 30 Agustus 2013, bertempat di Gedung Merah Putih Balai Pemuda, Surabaya;
telah digelar pentas sastra perempuan penyair Jawa Timur. Pentas ini, sekaligus
launching buku sekumpulan puisi bertajuk ‘Wasiat Malam’ yang diselenggarakan
Dewan Kesenian (DKS) kerja sama Dinar Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota
Surabaya.
Pentas sastra perempuan penyair ini
mengalir cair, yang diawali dengan sambutan ketua Forum Sastra Bersama Surabaya
(FSBS), Aming Aminoedhin, sebagai editor buku kumpulan puisinya, Wasiat Malam.
Tita Tjindarbumi, beraksi baca puisi di balai Pemuda Surabaya.(foto: tka)
Menurut
Aming bahwa, “Tajuk yang dipakai buku
ini Wasiat Malam – diambil dari salah
satu judul puisi -- yang ada dalam antologi puisi ini. Hal ini, bukan berarti,
puisi itu lebih baik dari yang lain; akan tetapi hanya dijadikan judul buku,
sehingga memudahkan kita mengingatnya. Antologi puisi perempuan itu, bernama Wasiat Malam.” Lebih lanjut editor buku
ini juga mengatakan, “Tidak semua puisi yang dikirimkan penyairnya saya muatkan
semua, lantaran tidak semua puisi layak-muat. Di samping kuota halaman yang
terbatas. Ada yang hanya termuat dua judul puisi, ada tiga, ada empat, dan
terakhir lima judul, dari masing-masing penyairnya. Dan ini bukan ukuran, bahwa
yang banyak lebih baik dari yang lain. Bukan! Bukan itu!” tandas Aming.
Dalam penggarapannya pun memang agak
tergesa-gesa, sehingga banyak kekurangan di sana-sini, tapi Aming berharap,
semoga kegiatan ini akan dapat menumbuhkembangkan sastra di Surabaya, dan Jawa
Timur. Serta berharap, agar sastra bisa mencerahkan dunia! Sastra memang tidak
hanya milik kaum Adam, kaum Hawa pun bisa berkiprah. Menulis puisi, dan
membacanya malam ini.
Hadir juga malam itu, Sabrot D. Malioboro, Akhudiat, M. Shoim Anwar, Dr. Suharmono Kasijun, Puspo Endah, Bagus Puru Parto, Rakhmat Giryadi, Endang Kalimasada, Ardi Susanti, Lennon Machali, Uyun S. Wahyuni, Ize Sasmi, Ana Kusumawati, Pocek Siansdhys, Iis Istrini, Dewimus Musdhalifah, Luluk Lukmanun, Fitria WN, dan banyak lagi.
Sabrot D. Malioboro, ketua DKS.
(foto: tka)
Sementara itu, ketua Dewan Kesenian
Surabaya, Sabrot D. Malioboro, mengucapkan, “Terima kasih kepada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, yang telah mau bekerja
sama dengan DKS, dalam menumbuhkankembangkan sastra.” Sabrot, juga berterima
kasih kepada para penyair perempuan yang ikut hadir dan tampil, hadirin, serta
saudara Aming Aminoedhin dan Rakhmat Giryadi, yang telah sudi menangani
perhelatan sastra malam ini.
Deny Tri Aryanti, saat tampil
mengawali ‘Baca Puisi 13 Penyair” (foto: tka)
Pentas sastra perempuan penyair,
malam itu tampak mengalir cair. Artinya, pentas sastra berjalan lancar, dan
sukses. penonton yang hadir pun beragam, dari kalangan mahasiswa, hingga
pemerhati, dan penyuka sastra. Pentas diawali dengan tampilan awal Deny Tri Aryanti, dengan
membacakan puisi diringi biola oleh Files. Kemudian, beberapa penyair yang
lain, tampil susul-menyusul membacakan puisinya masing-masing dengan cair.
Wasiat
Malam, berisi puisi yang ditulis oleh 13 penyair: Deny Try Aryanti, Sirikit
Syah, Yayuk Manan AS, Ize Sasmi, Ana Kusumawati, Dewimus Musdhalifah, Luluk
Lukmanun, Afwin Sulistiawati, Ardi Susanti, Titi Tjindarbumi, Iis Istrini, dan
Fitria WN.
Berikut ini salah satu puisinya,
yang kemudian dijadikan judul kumpulan puisi tersebut,
Ize Sasmi
WASIAT MALAM
Dari lekuk tubuh sunyi di bawah langit mambang
Ingatan demi ingatan menari bersama deru hujan
menikmati sepi yang lengket di rahim musim
kucoba melahirkan musim pada waktu yang berputar di tubuh malam
Mengalirlah darahku ke lembah belakang rumah yang kelam
“Jangan biarkan darah itu membeku lalu kaku di mata mu …
Biarlah menetes ke hulu, bermuara di tubuhku”
Menuju ruang dalam tulang sumsumku
Guluk-guluk, 06 November 2012
Ada 10 perempuan penyair yang tampil
malam itu, sedang ketiga penyair yang tak bisa hadir adalah: Sirikit Syah,
Yayuk MananAS, dan Afwin Sulistiawati. Akan tetapi ada bintang tamu hadir malam
itu: Endang Kalimasada (Blitar) dan Puspo Endah (Kediri) ikut tampil membaca
puisi. Mereka berdua tampil baca puisi tak kalah menawan.
Endang
Kalimasada,
penyair bintang tamu tampil menawan. (foto: tka)
Sastrawan, dan sekaligus dramawan
terkenal, Akhudiat, memberikan ulasan tentang sastrawatii tampil malam itu.
Sedangkan M. Shoim Anwar, menutup acara dengan ikut menilai tampilan mereka
para penyair malam itu, serta sedikit ulasan tentang karya-karya sastra yang
ditulis para wanita.
Ditanyakan di tempat terpisah,
Widodo Basuki, penggurit kondang Jawa Timur, mengaku perhelatan ini cukup
menarik utuk dicatat. Setidaknya, ada sastrawati penulis puisi, mau tampil di
depan forum publik seperti malam ini. Hal sama juga dikatakan oleh Imam
Haryadi, yang malam itu jadi pewara/announcer acara. (liezty uran)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar