Kamis, 31 Oktober 2024

Tetrawara dari Sanggar Triwida

 

 TEMU SASTRA JAWA SANGGAR TRIWIDA TULUNGAGUNG

DI SRENGAT - BLITAR

 

             

            Hampir penghujung September 2024, tepatnya Sabtu-Minggu,  28-29 September 2024, Sanggar Sastra Jawa Triwida yang berpusat di Tulungagung, telah menggelar acara bertajuk Tetrawara atau Temu Sastrawan Jawa Nuswantara dan Anugrah Sastra Triwida, di Rest Area Pendapa Hand Asta Sih Srengat – Blitar. Acara yang didukung penuh oleh Balai Bahasa Jawa Timur,  dan Majalah Jaya Baya dan Panjebar Semangat Surabaya ini, bertema “Ngrangkul Sedulur Mbabar Wawasan Sastra Jawa Kuncara Mukti.” Triwida mendatangkan para pakar sastra, redaktur kalawarti basa Jawa, dan akademisi. Mereka itu: Widodo Basuki (Redaktur Jaya Baya), Kukuh SW (Redaktur Panjebar Semangat), Dr. Suwardi Endraswara (UNY), Dr. Tito Setyo Budi (penulis Sragen), Sri Wintala Achmad, Ardini Pangastuti, Margareth Widhy Pratiwi - ketiganya penulis dari Yogyakarta, serta Prof. George Quinn, dosen Australian Nasional University, peneliti dan pemerhati budaya serta sastra Jawa.

 

Saat listrik mati, peserta Tetrawara lesehan dan narasumber duduk di pinggir panggung, bukan di kursi lagi. Lebih dekat dan akrab (foto:amg).

             Sarasehan sastra Jawa yang yang cukup fenomenal, karena banyak penulis sastra Jawa hadir dari tiga wilayah provinsi Jatim, DIY, dan Jateng ini; ternyata diwarnai pula dengan listrik padam. Sehingga seorang penggurit, Aming Amonedhin, memprakarsai untuk tetap berjalan dengan lesehan di bawah mendekat panggung pentas sarasehan. Tampak dengan lesehan itu, kian akrab satu sama lain, dan tampak tanpa jarak. Lebih dekat dan lebih akrab, dengan para narasumbernya.

            Lebih lagi, para nasumbernya banyak yang bicara diselingi guyonan atau guyon-maton, sehingga sarasehan itu kian hidup. Santai, tetapi tetap banyak hal tentang sastra Jawa bisa diserap oleh peserta sarasehan. Mereka yang hadir, bukan saja para pengarang, tapi juga guru-guru, khususnya MGMP Bahasa Jawa.


Para juara lomba cerkak, dapat anugrah sastra Triwida 2024, berfoto sama George Quinn (paling tinngi). (foto: AmAm).

             Selain sarasehan sastra Jawa, Sanggar Triwida juga berikan anugrah penghargaan bagi juara lomba mengarang cerita cekak (cerkak) yang diikuti dari berbgai daerah wilayah Jatim, Jateng dan DIY (Yogyakarta), dengan para juaranya sebagai berikut.

            Untuk para juara lomba penulisan cerkak, juara I, II, dan III masing-masing adalah: Ucik Fuadhiyah (Dosen Unnes Semarang), Triman Laksana (Magelang), Yonas Suharyono (Cilacap), dan Khoirul Shaleh (Boyolali), Ch. Sri Purwanti (Yogya), dan Rina |Sadayaningsih (Blitar).

            Seperti jenis lomba yang lain, karya para pemenang lomba dan beberapa naskah terpilih dibukukan dalam bentuk antologi karya sastra Jawa, demikian penjelasan Sunarko (Sodrun) Budiman, sebagai Ketua Sanggar Triwida Tulungagung. Penerbitan oleh Sanggar Triwida ini diharapkan bisa mejadikan semangat bagi yang karya-karyanya termuat di buku tersebut, untuk terus berkarya sastra Jawa.

 Lomba Nulis Wacan Bocah

            Menulis cerita wacan bocah dengan bahasa Jawa, tidaklah mudah. Sebab bahasanya dan tema cerita yang digarap haruslah sesuai dengan kemampuan bahasa dan dunia mereka. Artinya garapan ceritanya itu gampang dimengerti dan mudah dicerna anak-anak. Apalagi sekarang ini banyak anak-anak yang tidak suka baca bahasa Jawa. Untuk itulah harus dibuat semenarik mungkin (baik bahasa dan tema) sesuai dunia anak-anak sekarang.

            Acara bertajuk Tetrawara atau Temu Sastrawan Jawa Nuswantara ini; menurut Ketua Sanggar Triwida, Sunarko (Sodrun) Budiman adalah rangkaian kegiatan tanggap warsa atau ulang tahun Sanggar Triwida Tulungagung ke-44. Salah satunya ada lomba menulis wacan bocah, yang merupakan ajang kompetitif bagi penulis berbahasa Jawa. Di samping itu ada lomba nulis cerkak dan guritan.


         Tampak gembira para  juara lomba nulis wacan bocah Sanggar Triwida 2024. (foto:amg).

             Adapun pemenang lomba nulis wacan bocah secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Untuk kategori juara  I, II dan III diarih oleh: Susilowati (Sus S. Hardjono) guru MAN dari Sragen – Jateng, Heru Waluyo – guru asal Blitar – Jatim, dan Rini Tri Pusporini – guru asal Salatiga – Jateng. Sementara itu, juara harapan I, II, dan III, masing-masing adalah Septinata Putri – Sidoarjo – Jatim, Ayomi Palupi Irawati – Semarang- Jateng, dan Dewi Mariastuti Prajatiningrum – Bantul – Yogyakarta.

 

 

Lomba Nulis Guritan bagi Siswa

 

           

            Sanggar sastra Triwida merupakan komunitas penulis sastra Jawa,  mewadahi penulis sastra Jawa tiga wilayah di Jawa Timur: Blitar, Tulungagung, Kediri. Tahun 2024 Sanggar Triwida,  yang berpusat di Tulungagung,  juga memperoleh penghargaan Badan Bahasa Pusat di Jakarta. Sanggar ini berdiri sejak tahun 1980, dan telah kini telah berusia 44 tahun.

            Merayakan ulang tahunnya ke-44 tahun mengadakan acara Tetrawara ini, dengan mengundang sarasehan sastra Jawa, dan lomba-lomba penulisan sastra Jawa, di antaranya menulis guritan bagi siswa. Adapun bentuk lombanya adalah menulis cerkak, wacan bocah (untuk umum) dan lomba geguritan (pelajar).

 

                        Para penerima anugrah sastra Triwida bidang lomba guritan yang hadir 

                        dan menerima penghargaan, piala, dan hadiah uang. (mat).

             Bagi karya yang menang lomba dan beberapa naskah terpilih dibukukan dalam bentuk antologi karya sastra Jawa, demikian kata Sunarko (Sodrun) Budiman, sebagai Ketua Sanggar Triwida Tulungagung. Penerbitan oleh Sanggar Triwida ini diharapkan bisa jadi lecutan semangat bagi yang karya-karyanya termuat di buku tersebut, agar tetap terus berkarya.

            Lomba-lomba ini diikuti oleh penulis dari tiga provinsi: Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Sedangkan untuk kategori lomba penulisan geguritan, anugrah  sastra Triwida 2024 ini adalah: Juara I, II, dan III masing-masing adalah: Damar Djalu Pamenang (Surabaya), Chikal Alesya Amanda Awalia (Trenggalek), dan Althafunnisa Azzahra Yumn (Blitar). Harapan I, II dan III; masing-masing adalah: Haikal Trusina (Sukoharjo). Keyla Anggun Setya Wardhani (Sidoarjo), dan Tsania Salsabila Hanifah Asyar (Blitar).

            Sarasehan dan yang berlangsung gayeng dan penuh keakraban itu bisa berjalan lancar, serta menyenangkan semua yang ikut hadir sarasehan. Sastra tetap ada. (mat).


Mojokerto, 31/10/2024

 

 

 



Tidak ada komentar: