FESTIVAL
DONGENG BUDI PEKERTI
GURU
PAUD DAN TK SE –JATIM 2014
Mengajar
dan mendidik budi pekerti kepada para siswa memang tidak mudah, apa lagi
zamannya sudah demikian pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan
perkembangan dunia teknologi informasi, sungguh sangatlah pesatnya. Sehingga
cukup mengkhawatirkan bagi siswa-siswa. Barangkali tidak salah, jika peljaran
budi pekerti haruslah diajarkan sejak usia dini.
Salah satu upaya
memberikan pendidikan budi pekerti kepada para siswa usia dini, adalah kegiatan
mendongeng yang bermuatan pendidikan karakter budi pekerti. Di samping ada pula musikalisasi guritan
Jawa, frgamen budi pekerti, dan banyak lagi. Oleh sebab itu, Bidang PNFI dan Nilai Budaya, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur mengadakan Festival Mendongeng
Bagi Guru Paud dan Taman Kanak-kanak se-Jawa Timur.
Festival
mendongeng ini digelarpentaskan di Aula Lantai II dan III, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Jalan Jagir Sidoresmo, Surabaya; pada tanggal
30 September 2014. Dalam festival ini, tidak hanya soal penyajian para guru
mendongeng di atas panggung, akan tetapi juga dituntut bisa menulis naskah
dongengnya.
Dewan juri yang terdiri: FY Darmono Saputro, M.Sn, Aming Aminoedhin, dan Widodo Basuki, S.Sn.
memutuskan juara 10 penulisan naskah donngeng
terbaik non-rangking, dari para guru PUD yaitu: Pesona Rara Kuning oleh Dwi Afiana (Paud Rejoso, Nganjuk), Pisang Kembar Membawa Sadar oleh
Istirukah (Paud Anggrek Mantub, Lamongan), SMS
Seorang Resi oleh Nurul Setiani (Paud KiddoZ, Kab. Mojokerto), Lebah Si Kaki Emas oleh Iyunnah Dhoh
(Paud PGRI, Tuban), Tolong Aku Jek.....
oleh Nunik Suryantini (Paud Joy, Kota Madiun), Singkong Slenthem oleh Ratna Mandrayanti (Paud Darul Falah,
Trenggalek), Musang Celaka karena Rakus
oleh Ivonne Carolyn Silviana (Paud TNH, Kota Majokerto), Kelinci dan Tikus Bersahabat oleh Suliyani (Paud Mutiara Bunda,
Pejaten, Bondowoso), Oh Si O oleh Siti Khotijah (Paud,
Jember), dan Monyet Sang Pesulap oleh
Ninik Hamidah (Paud Tazkiyah, Kota Malang).
Sedangkan
terpilih sepuluh penyaji dongeng terbaik para guru Paud adalah: Pisang Kembar Membawa Sadar
didongengkan Istirukah (Paud Anggrek
Mantub, Lamongan), Penyesalan Cici
didongengkan oleh Rita Cholifatul (Paud Mutiara Hari, Sidoarjo), Ulil Si Ulat Bulu Yang Gemuk oleh Elisa
Novie Azizah (Paud Sri Asih, Ngawi), Mimpi Yang Penuh Arti oleh Susana
Rahayuningsih (Paud PKK, Taroka, Kabupaten Kediri), Tolong Aku Jek..... oleh Nunik Suryantini (Paud Joy, Kota Madiun) Si Pino Kura-Kura Yang Cerdik oleh Luluk
Puji Pertiwi (Paud Aisyiah, Sambit Ponorogo), Lala Si
Bungsu oleh Rr. Desi Triana (Paud Ar-Rasyid, Pamekasan), Aku Suka Mandi oleh Fatimatul Habibah
(Paud Darul Ulum, Karangpandan, Kab. Pasuruan), Kura-Kura Mencari Sahabat oleh Agus Setiyono (Paud Negeri Bahari,
Surabaya), dan Monyet Sang Pesulap oleh Ninik Hamidah (Paud Tazkiyah, Kota
Malang).
Secara
keseluruhan mereka para guru Paud dan TK se-Jawa Timur, telah tampil secara
all-out atau totalitas yang tinggi. Hanya saja, terkadang mereka terlalu
semangat, sehingga vokalnya jadi tak terkontrol, dan hasilnya teriak-teriak
tanpa muatan rasa. Sementara yang lain
malah lebih menempatkan kekuatan vokal dan ekspresi dalam mendongeng, ada juga
yang menekankan kekuatan propety yang dibawanya.
Sungguh,
festival dongeng guru Paud dan TK tahun
2014 kali ini, cukup melegakan panitia festival, Bidang PNFI dan Nilai Budaya,
karena semua Kabupatem dan Kota se- Jatim mengirimkan peserta. Meski secara
kualitas berceritan dan menulisnya, masih terasa kalah dengan tahun sebelumnya,
2013. (m. amir tohar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar