LOMBA BACA GURIT BAGI SISWA SMP 2013
OLEH MGMP BD SURABAYA
Menurut ketua MGMP Bahasa Daerah, Dra. Putri Hayuningtyas, M.Pd., kegiatan
ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan sikap positif dan daya apresiasi
terhadap karya sastra Jawa, serta budaya Jawa di kalangan pelajar. Khususnya
mencintai bahasa Jawa, sekaligus menanamkan budi pekerti luhur kepada para
pelajar.
Agenda tahunan lomba baca gurit bagi siswa SMP
Negeri/Swasta se-kota Surabaya ini, diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) Bahasa Daerah Tingkat SMP Kota Surabaya, tambah Dra. Putri Hayuningtyas.
Lebih jauh, Dra.
Putri, juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sudah tiga
kali, selama tiga tahun berturut-turut. Dari tahun 2011 hingga 2013 yang
biasanya diadakan pada bulan-bulan awal tahun baru. Seperti tahun ini, kegiatan
lomba pada tanggal 9 Februari 2013, bertempat di aula SMPN 21 Jambangan,
Surabaya. Tahun ini, peserta lombanya sejumlah 115 siswa,
terdiri dari peserta laki-laki 46 siswa, dan perempuan sebanyak 69 siswi dari
sekolah-sekolah se-wilayah Kota Surabaya.
Dalam sambutannya, Dra. Eka Prasetyoningsih, M.Pd., Kepala Seksi Bidang Dikmas,
Dikbud Kota Surabaya; mewakili kepala Dinas, antara lain mengatakan, bahwa,
“Dinas Pendidikan merasa senang dan gembira atas prakarsa lomba semacam ini.
Dengan adanya lomba ini, menunjukkan bahwa sastra Jawa tetap banyak diminati
oleh kalangan siswa, dan sekaligus bisa menanamkan pelajaran budi pekerti. Jika
memungkinkan, malah kegiatannya ditambah dengan lomba yang lain, misalnya lomba
cangkriman atau bentuk lain.”
Dalam penyelenggaraan lomba yang memerlukan
waktu seharian penuh tersebut, para pesertanya didominasi dari para siswa SMP
Negeri, misalnya: SMPN 9, 28, 30. Tapi secara peserta, hampir sekolah-sekolah
SMP Negeri/Swasta se-Surabaya, mengikuti lomba ini.
Sungguh sebuah acara lomba baca guritan, yang
tidak sekedar lomba saja, tapi juga bagaimana berpakaian dengan busana Jawa.
Barangkali MGMP Bahasa Daerah – Tingkat SMP Surabaya, perlu diacungi jempol.
Sebab telah mau mengajak para siswa untuk berbusana Jawa dalam setiap tampil
dalam lomba gurit tersebut.
Menurut salah satu juri, Widodo Basuki, dari majalah Jaya
Baya, mengatakan bahwa kegiatan lomba ini sangatlah positif, setidaknya
bisa membentengi derasnya budaya Barat
masuk ke negara kita. Barangkali kegiatan semacam ini, perlu banyak
diadakan dan digalakkan oleh berbagai lembaga Pemerintah maupun Perusahan
Swasta.
Lebih jauh Widodo,
juga mengatakan bahwa peserta tahun ini lebih baik dibanding tahun-tahun
sebelumnya. Ini membuktikan adanya peningkatan, baik kuantitas maupun kualitas
tampilan siswa peserta lomba. Semoga tahun depan kian lebih meningkat lagi,
begitu harapannya. Semoga!(aulia alamanda)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar